Kisah Inspiratif Pemilik JNE, Rahasia Sukses Membangun Bisnis Dari Nol
Kisah inspiratif orang-orang sukses di indonesia. Membaca perjalanan karir bisnis mereka selalu membuka tabir rahasia kesuksesan yang tak pernah terfikirkan oleh siapapun. Dibalik keberhasilannya membangun piramida bisnisnya ada pilu dan duka. Terpuruk dan bangkit. Seakan kehidupan mereka mengajarkan arti kesabaran dan ketekunan bagi kita.
Kisah Inspiratif Pemilik JNE Ekspres
Jasa kurir pengiriman atau ekspedisi barang menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tinggi yang didorong oleh meningkatnya jumlah transaksi belanja online di Tanah Air. Potensi bisnis yang menjanjikan ini membuat banyak pelaku usaha tergiur dan berlomba-lomba menyediakan layanan terbaik dan menyeluruh demi mengamankan pangsa pasar di ekonomi terbesar se-Asia Tenggara.
Salah satu perusahaan ekspedisi yang terkemuka adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, atau yang lebih dikenal sebagai JNE, yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan reputasi yang kuat dan jaringan yang luas, JNE telah berhasil memperoleh kepercayaan pelanggan di seluruh Indonesia.
JNE didirikan pada 26 November 1990 oleh almarhum Soeprapto Soeparno dengan fokus awal pada layanan jasa kepabeanan, terutama impor dengan pengiriman peka waktu melalui gudang rush handling. Seiring waktu, perusahaan terus memperluas jaringannya ke seluruh kota besar di Indonesia dan meningkatkan investasi. Menurut laman resmi perusahaan, saat ini JNE memiliki lebih dari 6.000 lokasi dengan lebih dari 40.000 karyawan.
Kisah Inspiratif Johari Zein Pemilik JNE
Peran Johari Zein telah menjadi kunci kesuksesan JNE, perusahaan jasa pengiriman barang dan logistik terbesar di Indonesia. Namun, sebelum mencapai kesuksesan, Johari mengalami masa kecil yang sulit, sering di-bully dan dihina karena posturnya yang kecil.
"Bagi saya itu tidak menyenangkan. Saya pulang sekolah dengan sepatu tinggal sebelah, lalu diganggu. Yah tapi saya syukuri, bikin saya jadi lebih waspada dan jadi lebih kuat," ungkapnya.
Johari lahir di keluarga yang memiliki jiwa bisnis. Ayah dan kakeknya sama-sama pebisnis, sehingga Johari terbiasa dengan lingkungan bisnis sejak kecil. Bahkan pada masa SMP, Johari mulai berbisnis dengan membuat majalah sekolah menggunakan mesin tik milik ayahnya.
Setelah lulus SMA, Johari menempuh pendidikan di sekolah tinggi perhotelan, meskipun memiliki hasrat untuk berbisnis. Setelah lulus, ia bekerja di industri perhotelan dan kemudian terjun di perusahaan logistik asing.
Namun, setelah mengumpulkan pengalaman di industri logistik, Johari merasa ingin memulai bisnis sendiri. Pada tahun 1990, bersama dengan modal Rp100 juta, ia mendirikan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Awalnya, JNE menghadapi banyak tantangan dan kerugian besar, tetapi pada tahun 2000, dengan berkembangnya e-commerce, JNE mulai fokus pada pengiriman barang-barang e-commerce.
Perjalanan Johari tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam agama. Meskipun mengalami penolakan dari lingkungannya, Johari menjadi mualaf. Sekarang, ia adalah salah satu konglomerat muslim sukses di bidang logistik, dan melalui lembaga filantropi, ia telah membangun 99 masjid di seluruh Indonesia.
Selain Johari Zein, pendiri JNE adalah Soeprapto Soeparno, yang meninggal pada tahun 2015. Soeprapto Soeparno dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap karyawannya, bahkan di saat krisis ekonomi. Setelah kematian Soeprapto, JNE dipimpin oleh putranya, Mohamad Feriadi Soeprapto, yang terus memperluas jaringan perusahaan.
Kisah Johari Zein dan Soeprapto Soeparno adalah inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan tekad, bahkan masa sulit pun bisa diubah menjadi kesuksesan.
Sosok yang Religius
Bos PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Johari Zein atau Djohari Zein, merupakan sosok pengusaha muslim yang inspiratif. Lahir di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1954 dari keluarga pedagang Tionghoa, ia awalnya dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Budha.
Johari kemudian disekolahkan di sekolah Katolik dan pada tahun 1982, memutuskan untuk menjadi mualaf dan memeluk agama Islam. Sejak saat itu, Al Quran menjadi pedoman hidupnya.
Bahkan sejak usia 12 tahun, Johari telah menunjukkan bakat wirausaha dengan menjual barang kepada teman-temannya saat masih SMP. Usahanya terus berkembang hingga SMA dan ia lulus dari Akademi Perhotelan Trisakti sebelum bekerja di Hilton International Hotel.
Pada tahun 1980, Johari bergabung dengan perusahaan jasa pengiriman multinasional, TNT, dan beberapa tahun kemudian dipromosikan menjadi Operation Manager TNT Indonesia. Namun, di puncak karirnya, ia memilih untuk meninggalkan TNT dan berwirausaha.
Pada tahun 1985, ia mulai merintis perusahaan jasa pengiriman sendiri dengan nama Worldpak yang kemudian berganti nama menjadi Pronto. Pada tahun 1990, ia menjual seluruh sahamnya di Pronto dan mendirikan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Saat mendirikan JNE, Johari telah memeluk agama Islam selama 8 tahun dan ia meyakini bahwa usahanya adalah untuk kebaikan dan membantu orang lain.
Pada tahun 2009, saat sedang beribadah umroh di Masjidil Haram, Johari berdoa agar diizinkan mendirikan masjid. Dalam sebuah mimpi, ia mendapatkan jawaban bahwa diizinkan untuk mendirikan 99 masjid. Johari menganggap mimpi itu sebagai perintah yang harus dilaksanakan.
Pada tanggal 3 Mei 2017, Johari mendirikan Johari Zein Foundation dengan tujuan membangun 99 masjid di 8 penjuru dunia. Selain membangun masjid, Johari juga aktif dalam kegiatan amal karena baginya, beramal adalah kewajiban setiap Muslim yang diperintahkan dalam Al-Quran.