Tips Menjalani Masa Pensiun dengan Kebahagiaan


Memulai bisnis bagi pensiunan? Memasuki masa pensiun, Anda mungkin berpikir bahwa penghasilan akan secara otomatis berkurang atau bahkan terhenti sama sekali. Masa pensiun bisa menjadi waktu di mana Anda beristirahat dari kesibukan mencari nafkah. Namun, tidak jarang menurunnya penghasilan dan kebutuhan finansial yang tetap tinggi setelah pensiun, membuat para pensiunan harus memikirkan bagaimana cara agar kebutuhan finansial tetap terpenuhi.

Anda tidak perlu khawatir! Pada masa pensiun, Anda justru memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan berbagai aktivitas dibandingkan saat masih bekerja. Anda dapat memanfaatkan waktu luang ini untuk tetap produktif dan menghasilkan uang sambil menghabiskan waktu bersama keluarga. Masa pensiun bukanlah saat untuk mencari cara untuk membunuh waktu, melainkan untuk memikirkan bagaimana cara memanfaatkannya sebaik mungkin untuk mencapai hal-hal terbaik dalam kehidupan berikutnya. Oleh karena itu, perencanaan dan persiapan masa pensiun harus dilakukan dengan baik sejak dini.

Jika melakukan perencanaan pensiun dengan baik sejak awal, setidaknya Anda memiliki harapan yang lebih besar untuk menjalani kehidupan yang lebih berkualitas, meskipun produktivitas mungkin menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menetapkan tujuan yang ingin dicapai ketika memasuki masa pensiun sejak dini.

Salah satu studi terkenal tentang perilaku orang yang menghadapi masa pensiun dilakukan oleh GF. Streib dan CJ. Schneider, yang dijelaskan dalam buku 'Retirement in American Society: Impact and Process'. Kedua psikolog ini memulai studinya dengan meneliti sekelompok responden yang terdiri dari para profesional yang bekerja dengan penuh semangat dan produktif. Mereka terus mengamati perkembangan responden tersebut dari waktu mereka masih bekerja hingga pensiun. Hasilnya, beberapa orang dari kelompok responden tersebut memilih untuk kembali bekerja setelah pensiun.

Secara umum, temuan atas studi tersebut menunjukkan hal-hal yang cukup positif, yakni kesehatan responden tidak menurun setelah pensiun, begitu pula kepuasan mereka terhadap hidup atau gambaran terhadap diri sendiri (self-image) tidak berubah secara drastis; para pensiunan ini juga tidak merasa tiba-tiba menjadi tua dan tak berguna. Ketika penghasilan menurun tajam, beberapa orang dari para pensiunan dalam studi ini ternyata telah siap menghadapi kenyataan. Dengan persiapan dan perencanaan yang lebih baik, mereka tidak terlalu khawatir menghadapi masalah keuangan. 

Temuan tersebut menunjukkan betapa pentingnya seseorang jauh-jauh hari mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi masa pensiun. Dari penelitian tersebut, kedua psikolog itu juga menemukan bahwa para profesional yang sejak dini mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik cenderung lebih tenang dan percaya diri ketika memasuki masa pensiun. Kedua peneliti tersebut menyimpulkan bahwa kesehatan yang baik dan penghasilan yang memadai merupakan modal penting untuk penyesuaian diri yang baik ketika seseorang memasuki masa pensiun. 

A. Kiat Memasuki Masa Pensiun 


Jacinta F. Rini bersama tim e-psikologic dot com dalam tulisan berjudul “Pensiun dan Pengaruhnya” merumuskan beberapa kiat memasuki masa pensiun yang perlu diperhatikan agar masa pensiun dapat Anda jalani dengan penuh kebahagiaan, yakni sebagai berikut:

  • Yang paling utama adalah Anda harus menghadapinya dengan rileks. Ketegangan dan kecemasan tidak akan menjadikan segalanya lebih baik. 
  • Anda bisa bercermin dan belajar dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan di masa lalu untuk jadi bahan rencana masa depan. 
  • Banyak tersenyum dan tertawa akan membuat Anda punya banyak teman yang memberikan keceriaan dalam hidup. 
  • Jangan terburu-buru dalam menjalani hidup. Sebaliknya, nikmatilah setiap momen yang berlalu dalam hidup Anda, agar bisa mensyukuri dan merasakan kenikmatan hidup yang sesungguhnya. 
  • Buatlah rencana kegiatan Anda setiap hari. 
  • Lakukanlah kegiatan sosial yang menarik dan mulailah meniti karir dalam kehidupan pasca-pensiun disertai optimisme bahwa hidup Anda akan menjadi jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. 
  • Jangan suka berdiam diri atau membiarkan diri menganggur dan melamun karena hanya akan membangkitkan emosi dan pikiran negatif Saja. 
  • Hilangkan kesepian dan libatkan diri Anda dengan orang-orang terdekat. 
  • Jagalah kondisi dan kesehatan tubuh Anda dengan cara rajin berolahraga dan diet yang baik agar tidak jatuh sakit. 
  • Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi makanan berlemak tinggi, mengonsumsi minuman beralkohol atau junk food. 
  • Pergilah mengunjungi tempat-tempat menarik bersama pasangan ataupun teman-teman maupun sahabat lama anda.
  • Hubungi teman-teman Anda baik melalui surat, email ataupun telepon. Mungkin saja ada sesuatu yang baru dan menarik yang bisa Anda dapatkan. 
  • Pertahankan dan kembangkan hobi yang selama ini tidak sempat terlaksana atau ditekuni karena keterbatasan waktu. 
  • Bacalah buku-buku yang membangkitkan motivasi Anda. 
  • Berolahraga atau melakukan kegiatan yang sifatnya santai untuk menjalin kebersamaan dengan teman-teman juga sangat baik dilakukan. 
  • Jika memungkinkan, ambil kursus singkat yang menarik dan menunjang hobi atau malah dapat membantu meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk menekuni usaha baru. 
  • Tingkatkan kebiasaan berdoa dan beribadah Anda dan luangkan waktu setiap hari beberapa kali untuk "berbincang-bincang" dan "berdiskusi" dengan Sang Pencipta.
  • Jangan biarkan pesimisme menguasai pikiran dan perasaan Anda. 
  • Coba perhatikan sekitar dan lihatlah, siapa yang sedang membutuhkan perhatian Anda dan selama ini terluput karena kesibukan. Carilah pula, bagian mana dari hidup Anda yang perlu dibereskan. Meski keluarga tidak pernah meminta bantuan Anda secara langsung, bukan berarti tidak dibutuhkan. Untuk itu, jadilah orang pertama yang berinisiatif untuk terlibat dalam kegiatan rumah tangga. 
  • Cobalah untuk memikirkan bisnis atau usaha baru, atau mulailah memikirkan pekerjaan baru yang lebih cocok dengan usia dan hobi Anda. Jika perlu, ajaklah anggota keluarga atau teman-teman terdekat Anda untuk terlibat di dalamnya.